Olah Raga Untuk kesehatan Jantung

Jika Anda ingin memiliki stamina dan daya tahan yang baik,
rajin-rajinlah bersepeda. Itulah pesan yang tersirat lewat hasil penelitian terbaru
yang menunjukkan para atlet sepeda memiliki ukuran 40 persen lebih
besar dari ukuran normal.

Dengan ukuran jantung yang besar, darah pun akan terpompa
lebih banyak ke seluruh tubuh, selain itu dinding jantung menjadi lebih tebal
sehingga mampu mengakomodasi penambahan volume darah. Akibatnya kadar oksigen
dalam darah meningkat dan daya tahannya pun tinggi.

Fenomena ukuran jantung atlet yang besar memang sudah lama
diketahui, terutama para atlet yang melakukan olahraga bersifat aerobik, seperti
bersepeda, pelari, atau perenang. Namun studi yang dilakukan peneliti Perancis
tersebut mungkin yang pertama yang melacak apakah yang terjadi pada ukuran
jantung jika para atlet berhenti berlatih.

Dalam riset terbaru ini, para peneliti mencoba membandingkan
ukuran jantung tujuh atlet Tour de France setahun setelah kompetisi dan tiga
tahun setelah mereka tidak bertanding. Setiap tahun kondisi kesehatan mereka
diperiksa untuk mengetahui ukuran dan fungsi jantung serta ketahanan tubuh
mereka dalam melakukan kegiatan fisik.

Ternyata ukuran hati para atlet berkurang hampir seperempat
dari ukuran ketika mereka masih aktif bertanding. Meski begitu, para atlet
sepeda tadi tetap memiliki kemampuan fisik yang sempurna. "Tubuh kita
beradaptasi dengan kondisi latihan yang berat dengan memperbesar ukuran
jantungnya," kata salah seorang peneliti.

Para peneliti menilai atlet
Tour de France merupakan atlet terbaik di dunia, terutama karena kerasnya
kompetisi yang berlangsung selama tiga minggu tersebut harus dilewati dengan
bersepeda melewati daerah perbukitan.

Akibat ukuran jantung para atlet besar, maka penggunaan
doping bisa sangat berbahaya bagi mereka. "Atlet-atlet ini sudah memiliki
ukuran jantung yang besar untuk mengadaptasi tekanan fisik yang berat. Jika
mereka lalu memakai obat, akibatnya darah mereka jadi mengental sehingga
beresiko mengalami sumbatan pembuluh darah, stroke, atau serangan
jantung," kata Dr.Alfred Bove, wakil direktur American College
of Cardiology.