September 6, 2010

Pembangunan Gedung Baru DPR Angkat Gengsi Indonesia


Pembangunan Gedung Baru DPR Angkat Gengsi Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Ketua Tim Leader Pembangunan Fisik Gedung DPR RI, Budi Asdar Sukada mengatakan, pembangunan gedung baru DPR sebenarnya bisa mengangkat gengsi Indonesia di mata dunia internasional.
"Pembangunan gedung baru DPR dipastikan mengangkat gengsi Indonesia di mata dunia internasional. Pembangunan gedung berkonsep gerbang aspirasi itu, bisa menjadi momentum kebanggaan buat Indonesia. Buat kami para arsitek, ini bisa mengangkat gensi Indonesia," kata Budi di Gedung DPR RI Jakarta, Senin.
Menurut Budi, Malaysia selalu membanggakan Twin Tower sebagai gedung tertinggi di dunia. Arab Saudi sudah membangun gedung setinggi 100 lantai.
"Kita hanya membangun 36 lantai. Ini kebangggan dan momentum buat kita," Budi.
Budi mengemukakan, gedung berbentuk huruf N itu adalah gedung tersulit karena berdiri di daerah rawan gempa.
"Jika berhasil dibangun tentu sangat membanggakan buat negara," katanya
Terkait dengan penundaan rencana pembangunan gedung baru DPR, Budi mengatakan, bisa dipastikan menekan biaya konstruksi kira-kira Rp500 miliar.
Penghematan tersebut, kata Budi, dikarenakan adanya kaji ulang pembangunan terutama luas ruangan anggota dewan yang direncanakan 120 meter persegi.
"Ya, bisa kurang sekitar Rp500 miliar. Yang bisa dikurangi material eksterior, tapi saya tidak bisa mengurangi struktur. Jadi lebih ke eleman sekunder," kata Budi.
Sementara itu, Ketua Biro Pemeliharan Gedung dan Instalasi Kesekjenan DPR Mardian Umar merinci, anggaran konstruksi gedung sebesar Rp1,162 triliun yang meliputi biaya kontruksi fisik sebesar Rp1,125 triliun dan biaya konsultan Rp19,126 miliar.
Sedangkan konsultan, PT Ciria Jasa dibayar Rp16,867 miliar serta biaya pengelolaan kegiatan Rp1,125 miliar. Untuk konsultan perencana, DPR sudah menetapkan PT Yodia Karya.
"Itu baru konstruksi fisik, di dalamnya ada penambahan biaya untuk menyempurnakan gedung ini seperti `security system`, mebel hingga IT," kata Mardian.
Mardian menegaskan, pihaknya pun akan berusaha mengkaji rencana pembangunan gedung secara transparan.
"Caranya dengan melakukan penghematan diberbagai segi," kata Mardian.
DPR RI akhirnya menunda pembangunan gedung baru berlantai 36 dengan biaya Rp1,8 triliuns etelah publik menolak rencana itu.
Ketua DPR RI Marzuki Alie kepada pers usai rapat pimpinan di Gedung DPR/MPR Jakarta, Senin mengemukakan, dilakukan kajian mendalam terhadap rencana pembangunan gedung itu. Kajian akan dilakukan oleh tim teknis yang dibentuk pimpinan DPR.
Kajian ulang dilakukan untuk lebih memastikan mengenai desain dan biaya pembangunannya. "Ini menjadi citra buruk bagi DPR. karena itu, disepakati untuk ditunda dulu, dilakukan kajian ulang," kata Marzuki.
Selain besarnya biaya dan desain gedung yang dikaji ulang, kata Marzuki, tender yang sudah dibuka dihentikan sementara dan ditunda sampai ada kajian yang tuntas dilakukan tim teknis.
Menurut Marzuki, desain gedung baru harus menjauhkan kesan mewah agar tidak menimbulkan pro-kontra di masyarakat. Jika desainnya mewah, maka publik akan menolaknya.

0 comments:

Post a Comment

Tulis komentar pendapat anda tetang blog ini